BURDAH (AL BARJANJI)
Tradisi Lisan adalah tuturan yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat, seperti sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, cerita rakyat, atau ekspresi lisan lainnya. Contoh cerita rakyat antara lain Malin Kundang dari Sumatera Barat, Tangkuban Perahu dari Jawa Barat, dan Legenda Si Kembar Sawerigading dan Tenriyabeng dari Sulawesi Barat.
Burdah merupakan seni pertunjukan yang berisikan seni musik, dan seni tarik suara diperuntukan untuk pembacaan kitab Al-barzanji, kitab Albarzanji adalah karangan Syech Ja’far Al-Barzanji bin Hussein Abdul Karim(1690-1766 masehi). seni ini berkembang bersama dengan proses berkembangnya agama Islam ditanah nusantara, dahulu pembacaan kitab Al-Barzanji hanya ber alatkan alat musik terbang besar dan alat terbang kecil, dibawakan oleh 10 orang anggota kelompok Al-Barzanji, kelompok awal pertama berdiri didesa Mandaluko berada di barat desa Kemiren, dan salah satu anggotanya bernama Suparman, beliau hampir 50 tahun bergabung dengan grup burdah Al-Barzanji Mandaluko, kemudian pada tahun 2010 beliau menggagas pendirian grup Burdah Al-Barzanji di Desa kemiren. seiring perkembangan zaman, pada masa kini alat musik dan lagu-lagu yang dibawakan oleh seni burdah Al-Barzanji dilengkapi dengan kendang, kempul, kluncing dan gong yang merupakan alat musik kesenian gandrung, lagu-lagupun diselingi lagu-lagu daerah atau lagu-lagu banyuwangian.
Dahulu dikalangan pesantren ada santri yang sakit yang dibacakan amin tada – tabbarakkal. berdoa memohon agar yang sakit dapat sembuh. ketika sudah sembuh untuk mensyukuri dari tabbarakkal – illaihi di beri terbang (rebana). dalam pementasan yang diiringi rebana hanya dibagikan tabbarakkal – illaihi karena bentuk ungkapan rasa syukur. untuk awal Pembacaan doa tidak diiringi rebana. 1. lokasi pembawaan seni Burdah Al-Barzanji – hajatan sunatan /khitan – hajatan pernikahan 2. busana/baju yang dipakai untuk pertunjukan – sarung – baju batik/keemeja sawitan (warna dan motif yang sama menunjukan kelompok/grup) – kopiah hitam 3. alat-alat dan alat musik – terbang burdah besar dan kecil (terbuat dari kulit sapi,kayu nangka, dan penjalin) – sentak penjalin (untuk mengatur nada alat musik terbang/nyetem) – jojoh -alat bantu sentak – alat pikul atau alat pembawa terbang terbuat dari kayu tandang laut 4. kitab Al-Barzanji -gending yang dibawa(nada) 1. jim jiman barong 2. kembang jeruk 3. Blendrong 4. gunungsari teknis pembacaan, pembacaan gending / lagu berpasangan 2 orang, yang dibaca merupakan 16 pasal dari kitab Al-Barzanji, 2 orang membaca satu pasal yang 8 orang mengiringi dengan musik terbang, dan untuk masa kini lagu-lagu gending osing sebagai selingan, atau jeda pada saat pergantian pasal. 5. waktu pelaksanaan – pukul 21.00 – 04.00Deskripsi Teknis
Nama : Suparman umur : 75 Tahun Alamat : Dsn,Kedaleman, Desa Kemiren