GANDRUNG TEROB

Gandrung adalah sebuah seni pertunjukan Using yang di dalamnya terdapat tarian dan nyanyian yang melibatkan seorang penari perempuan yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan instrumen musik khas perpaduan Jawa-Bali. Pigeaud dalam Sejati (2012) menjelaskan bahwa tari Gandrung di Banyuwangi sedikit banyak telah dipengaruhi oleh seni Bali karena Banyuwangi atau Kerajaan Blambangan di zaman dulu selalu mengadakan hubungan erat dengan Bali. Gandrung atau dapat diartikan sangat rindu (kasih), akan; tergila-gila karena asmara; sangat ingin (mendambakan). sesuai dengan arti kata gandrung, pertunjukan tersebut membuat orang yang melihat menjadi tergila-gila karena paras cantik, suara merdu dan tarian sang gandrung. Gandrung terob adalah pertunjukan satu atau beberapa penari gandrung semalam suntuk bersama dengan para pemajunya. Pertunjukan berawal pada pukul 21.00 hingga subuh. Terob yang merupakan bangunan semi permanen yang digunakan dalam acara pernikahan, khitanan atau yang lainnya. Gending – gending gandrung memiliki arti sebagai keluh kesah dalam era penjajahan. seperti gending padha nantan yang menceritakan kerja paksa dimasa lalu.

DAYA WARGA DESA KEMIREN_2021

Babak dalam pertunjukan Gandrung Terob : 1. Topengan 2. Jejer Gandrung 3. Repenan Kemanten ( menyanyi di pelaminan ) 4. Paju Gandrung Ahli Waris ( Gandrung menari bersama perwakilan dari tuan rumah ) 5. Repenan untuk tamu (dilaksanakan secara bergantian masing-masing meja) 6. Paju gandrung untuk tamu (dilaksanakan secara bergantian masing-masing meja) 7. Seblang Subuh ( permintaan maaf dan penutupan Gandrung Terob )

DAYA WARGA DESA KEMIREN_2021

Gandrung Terob digelar dalam pertunjukan pernikahan atau khitanan pada pukul 21.00 sampai menjelang subuh.

Alat Musik : 1. kendang panggul 2. Gong besar satu 3. biola 2 4. Kluncing 1 5. Kethuk 1 set ( 2 buah ) 6. Baju Gandrung 7. Baju Panjak (pemusik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *