ANGKLUNG PAGLAK
Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, dan seni media. Seni pertunjukan antara lain seni tari, seni teater atau seni musik.
Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu, Paglak adalah pondok ditepian sawah yang tingginya -+ 4-10 meter. Dahulu angklung paglak ditampilkan pada saat panen tiba sekaligus masuk dalam rangkaian ritus memanen padi di Desa Kemiren. Saat ini karena padi organik sudah tidak ada angklung paglak ditampilkan dalam acara bersih desa dan penyambutan tamu yang datang ke desa Kemiren.
Dilaksanakan disaat musim panen tiba untuk woro-woro/tanda pengenal orang yang sedang memanen padi. Dilaksanakan pagi hari – sore hari.
Alat :
– 2 angklung
– 2 kendang kecil dan pemukul kendang
Bangunan :
-Paglak ( Pondok bambu dengan ketinggian -+ 4-10 meter)
Baju :
– baju hitam
– celana slabruk ( hitam longgar )
– capil cino ( topi laken )
Instrumen angklung dan kendang selain memberi kabar kepada tetangga sawah bahwasanya sudah waktunya panen tiba, musik angklung paglak yang rancak atau dengan ritmis cepat dapat memberikan semangat kepada petani yang sedang memanen padi